Manfaat Lidah Buaya Untuk Kesehatan


          


Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetes yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal.
Mengandung Antioksidan

Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan, ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda. Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang
baik.
Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit, katanya.
Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak. Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya(Anonymous. 2006).

Lidah buaya sebagai diet therapy

Lidah buaya merupakan  tanaman  hias  yang  banyak memenuhi  pot  di  rumah-rumah, Lidah buaya juga mudah ditanam di pekarangan atau lingkungan sekitar kita. Akan tetapi ternyata lidah buaya tanaman yang memiliki banyak kandungan zat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat. Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya akan asam-asam amino esensial, gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam folat dan kholin dalam jumlah kecil.
Kandungan zat gizi yang terdapat pada gel (daging) lidah buaya cukup lengkap, di antaranya, vitamin A, B, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Sedangkan kandungan mineralnya terdiri dari kalsium, magnesium, kalium, natrium, besi, seng, dan kromium. Gabungan unsur vitamin dan mineral dalam tumbuhan ini berfungsi sebagai antioksidan alami yang antara lain mampu mencegah serangan jantung dan penuaan dini dengan menghindarkan kerusakan DNA akibat radikal bebas. Penelitian di Hoshi University, Jepang menunjukkan Aloe vera mengandung senyawa antioksidan yang mampu menyingkirkan radikal bebas akibat radiasi. Selain itu lidah buaya juga dimanfaatkan untuk membantu melancarkan saluran pencernaan, sulit buang air besar, batuk, radang tenggorokan, diabetes melitus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi cacingan dan menyembuhkan luka.



Sehat dengan Teh Lidah Buaya

Selama ini dalam pemanfaatan lidah buaya menjadi produk pangan yang digunakan adalah daging buah, dan untuk kulit masih menjadi limbah. Tetapi sebenarnya untuk kulit lidah buaya juga bisa di manfaatkan sebagai bahan pangan berupa teh lidah buaya, sehingga dalam hal ini dapat memanfaatkan limbah yang tidak digunakan menjadi alternativ pangan yang bernilai ekonomis.
Teh lidah buaya merupakan bentuk olahan dari kulit lidah buaya yang dapat di sedu seperti meminum teh dari daun teh. Teh lidah buaya memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, menghilangkan stres, menyembuhkan sakit pencernaan dan mengeluarkan sisa zat kimia dari tubuh. Pengolahan teh lidah buaya sangatlah mudah, dapat dibuat dengan alat-alat sederhana.
Berikut ini proses pembuatan teh dari kulit lidah buaya:
BAHAN    :
•    Kulit daun lidah buaya yang berwarna hijau.
ALAT    :
•    Pisau
•    Telenan
•    Nampan

CARA KERJA    :
1.       Kulit daun dicuci hingga bersih dan ditiriskan.
2.      Dipotong kecil-kecil atau dirajang seperti daun teh, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering atau dioven.
3.      Setelah kering, teh dari lidah buaya siap dikonsumsi seperti teh tubruk dan dikonsumsi seperti teh biasa.
4.      Bisa juga dibuat  bubuk, kemudian dikemas dalam kantung kertas seperti teh celup.